Sudah beberapa hari yang lalu Yitzhak ulang tahun pertama. Tapi aku lupa upload sertifikat lulus S2 ASI nya. Alhamdulillah sampai sekarangpun dia masih ASI. Tentunya sesudah satu tahun, boleh minum tambahan susu UHT hehehe!. Diet MPASI rumahan tanpa gula garam juga lulus sampai satu tahun ini... Selamat ya nak, semoga nanti bisa sampai lulus S3... Amien!
Sudah beberapa hari yang lalu Yitzhak ulang tahun pertama. Tapi aku lupa upload sertifikat lulus S2 ASI nya. Alhamdulillah sampai sekarangpun dia masih ASI. Tentunya sesudah satu tahun, boleh minum tambahan susu UHT hehehe!. Diet MPASI rumahan tanpa gula garam juga lulus sampai satu tahun ini... Selamat ya nak, semoga nanti bisa sampai lulus S3... Amien!
Setidaknya, setiap orang pasti punya target dalam hidup. Gak terkecuali mom seperti aku yang masih dinas dirumah aja... Ijazah S2 juga masih tentram dalam lemari, belum tersentuh. Ya mungkin ini saatnya untuk bangkit lagi... untuk para moms, ayo kita berkarya.... ^_^b
Nggak kerasa, anakku sudah satu tahun tanggal 12 kemarin. Kita sekeluarga merayakan kecil-kecilan, meski dia belum ngerti tiup lilin dan kue tart. Paling tidak saat dewasa nanti, dia tahu betapa sayangnya kami padanya, saat melihat foto ulang tahun pertamanya. Selamat Ulang Tahun sayang...Semoga kelak kau jadi anak sholeh, berilmu, berbakti pada kami orangtua mu, dan berguna bagi agama dan negara, Amien!
Kue ulang tahun ke-1Yitzhak |
rewelnya saat mau mulai makan |
Sebenarnya ini
bukan kali pertama Yitzhak terserang flu. Tapi entah kenapa di episode flu kali
ini, kesabaranku sedikit diuji. Usia Yitzhak hampir satu tahun, tapi gigi
geliginya belum nongol satu pun!. Meski begitu, dia sudah ku beri menu nasi lembek
(bukan diblender lagi). Sementara sayur dan daging-dagingan ku potong
kecil-kecil. Tujuannya untuk merangsang pertumbuhan gigi (itu juga kata DSAnya),
hehe. Saat sehat, dia makan pelan banget. Jadi kita musti sabar nunggu dia
ngunyah.
Well, kembali
ke soal flunya Yitzhak. Dalam kondisi seperti ini, dia mungkin ngerasa badannya
gak enak. Mana ingus juga keluar terus, suaranya juga sengau. Dia jadi gak bisa
nelan makanan seperti biasa. Emaknya yang nyuapin jadi sebel, masa harus
nungguin anak ngemut makanan. Kapan selesainya, pikirku.
Beberapa waktu
lalu, aku sempat browsing gitu soal parenting. DSA-nya bilang, kalau ngasih
MPASI ke anak diatas 7 bulan tekstur makanannya harus yang paling kasar yang
bisa dikunyah anak. Aku sebagai ibu muda, otomatis juga menerapkan hal itu. Dalam
artikel juga dikatakan, kita gak boleh mundur langkah. Misalnya udah pakai nasi
tim. Anak bisa mengunyah, tapi hanya makan sedikit. Lebih banyak makan kalau makanannya
diblender dulu. Hal ini yang perlu diperhatikan. Kata tuh DSA, anak akan
belajar sedikit demi sedikit setiap makan, jadi kita nggak boleh nurunin
tekstur dari nasi tim ke nasi blender (nasi tim saring).
Membaca teori
itu sungguh indah. Tapi menerapkannya? Belum tentu. Terlebih saat anak dalam
kondisi sakit. Lha kita aja, kalau sakit kadang pinginnya juga makan bubur atau
yang gampang ditelan karena mulut pahit. Ok, kembali ke drama makan sorenya
Yitzhak. Dia bener-bener gak bisa nelan nasi dan daging yang ku suapin. Akhirnya
(dengan sedikit geregetan), ku blender aja semua makanannya.
bubur nasi daging (ekstra bawang putih) |
Setelah jadi
bubur nasi daging gitu dia baru lahap makan. Oalah nak, bunda sampe stress rasanya
mikir biar kamu banyak makan. Saat Yitzhak flu, aku nggak pernah kasih obat
kimia. Obatnya cuma ASI dan makanan sehat (biasanya sup atau sayurnya ku beri
ekstra bawang putih). Kalau sudah gitu
paling lama seminggu insyaallah sembuh. Biarkan anak membentuk antibodinya sendiri
dari asupan ASI yang dia minum. Itulah keutamaan ASI. Sepertinya aku memang
sudah kecanduan ASI. Yitzhak sakit apapun, obatnya ya cuma ASI. Mau flu seberat
apapun atau panas dibawah 39 derajat hanya ASI obatnya. Selama ini aku mencoba
menerapkan gaya hidup sehat aja ke Yitzhak. get well soon ya sayang,
akirnya makan juga, setelah nasi diblender |
happy ending, sampai minumnya juga habis |
Langganan:
Postingan
(
Atom
)